Jumat, 01 Januari 2010

TUGAS 5 (perbandingan Repeater, Hub, Switch, Bridge dan Router)

1. Repeater (Active Hub)

Repeater merupakan perangkat yang dapat menerima sinyal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain.

Sehingga sinyal dapat menjangkau area yang lebih jauh.

Karena repeater bekerja pada besaran fisis seperti tegangan listrik, arus listrik, atau gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam kategori peralatan yang bekerja pada layer fisik OSI.

2. Hub

Hub merupakan perangkat yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang terdapat pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data juga.

3. Switch

Switch bekerja pada lapisan Data Link

Cara kerja switch sebetulnya mirip dengan Bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga switch sering disebut juga multiport bridge.

Switch bisa dapat langsung untuk menggantikan hub.

Jadi lalulintas yang keluar masuk ke port dapat langsung masuk ke jalan tol tanpa harus menunggu. Hal ini dikatakan bahwa setiap port pada switch memiliki collision domain sendiri yang sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan.

4. Bridge

Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan.

Bridge dapat mengenali MAC Address tujuan, bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja.

Ketika bridge belum mengetahui port yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port pengirim).

Selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data.

Bridge juga dapat memfilter traffic diantara dua segmen LAN. Bridge bekerja pada layer datalink

5. Router

Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain.

Router bekerja dengan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan kemana dan bagaimana paket dikirimkan.

Router dapat memutuskan route terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang “disukai” dan “tidak disukai”. Protokol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge.

Router bekerja pada layer network.

Pada dunia nyata, sebuah router tidak berdiri sendiri, tapi saling bekerja sama dengan router-router lain, sehingga membetuk jaringan router yang kompleks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar